Sabtu, 29 Juni 2013

pekerjaan dan waktu luang , self directed changes



Nama : Putri Laura R
NPM : 18511723
Kelas : 2PA11

 A. Pekerjaan dan Waktu Luang

I.Nilai Pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan itu.

-Apa yang dicari dalam Pekerjaan
Tingkat apa yang paling penting dalam kepuasan bekerja, 5 kriteria teratas secara menurun menajadi kegiatan yang menarik untuk dilakukan. Menggunakan keahlian dan kemampuan. Berpeluang bagus dalam periklanan, masa depan yang terjamin, dan hasil yang nyata. Upah yang baik menempati urutan ke-8. Oenyda yang tidak kuliah memberikan respon yang serupa kecual mereka lebih memntingkan upah yang baik menempati posisi 8 (Bachman,Johnson,1979)
Responden pada survey psikologi hari ini termasuk kebanyakan dewasa alwal dan pekerja berpendidikan membuat perbedaan yang tajam antara apa yang merka suka tentang pekerjaan mereka dan apa pemikiran yang paling penting mengenai pekerjaan secara umum. seperti yang di ditunjukkan pada table 9.1. Aspek yang paling memuaskan dalam bekerja seperti keramah tamahan sesame rekan kerja. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pekerjaan, dan kehormatan yang diterima oleh rekan sepekerjaan. Di lain pihak, aspek yang paling penting dalam melakukan pekerjaan adalah berkaitan dengan pertumbuhan pribadi atau aktualisasi diri. Termasuk kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat diri sendiri senang melakukannya. Sesuatu yang berharga dan mempelajari hal yang baru. Aktualisasi ini lebih pentung daripada uang. Ketika responden tertekan pada kabar apapun mereka akan menerima pekerjaan berupah lebih tinggi yang mana kurang menarik. Hampir 2/3 responden mengatakan tidak rela. Di lain pihak, hampir setengah (46%) dari responden tidak akan menerima pekerjaan yang lebih menarik jika upahnya kurang dari pekerjaan yang mereka miliki saat ini. Bagaimanapun, hampir kebanyakan responden (41%) ihklas untuk melakukan pertukaran, mereka yang setidaknya ikhlas untuk memtong upahnya adalah wanita yang sudah bercerai (55%), pria yang sudah menikah (49%), Janda (47%) dan perempuan yang hidup dengan seseorang (47%) (Renvick, Lawler,1976)

-Fungsi Psikologi
Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas. Contohnya, seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan (Morgan,1972)

 II.Fase dalam Memilih Pekerjaan
Studs Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain pihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari pekerjaan yang mereka lakukan.

III.Hubungan antara Karakteristik Pribadi dengan Karakteristik Pekerjaan dalam Memilih Pekerjaan yang Cocok
Penelitian sudah menunjukkan kategori ketertarikan yang luas, seperti pada bidang obat-obatan. teknik atau bisnis, tetap stabil dari para remaja.(Campbell,1971). Jika kalian menyukai sesuatu pada saat anda belasan dan awal 20, kesempatan yang sama akan kalian sukai pada tahun-tahun selanjutnya.
Mungkin kalian pernah mendengar seseorang mengambil sebuah tes psikologi untuk membantu pemilihan karir. Sebenarnya, kebanyakan dari persediaan ketertarikan anda daripada sebuah test biasa. Saat ini, satu dari kebanyakan menggunakan instrument tes adalah Strong-Campbell Interest Inventory (SCII) yang mana menggabungkan banyak item dari versi awalnya Strong Inventory for males and females dengan menghilangkan item yang berdasarkan jenis kelamin. hasilnya, yang mana biasanya dibagi secara terbuka dengan individu, menunjukan bagaimana ketertarikan seorang individu dibandingkan dengan orang-orang lain yang memiliki kedudukan yang berbeda.
Seperti yang banyak digunakan Dictionary of Occupational (DOT) dan Occupational Outlook Hand-book. Kedua buku direvisi secara teratur oleh pemerintah percetakan. Sebagai tambahan, berbagai macam pekerjaan sudah teratur pada dasar keluarga ataukelompok dari pekerjaan yang terkait. Masing-masing kelompok menunjukan tokoh 9-1 berisi ratusan pekerjaan yang terdekat. Contohnya, bidang kesehatan termasuk sejumlah besar pekerja kesehatan-dokter,perawat,apoteker, dokter gigi,kebersihan gigi,hanya untuk beberapa nama. Ini sering membantu memilih 2 dari 3 pekerjaan kelompok yang kalian paling tertarikm dan mulai menelusuri beberapa pekerjaan spesifik pada kelompoknya.
Sebuah perangkat yang membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok untuk kamu adalah John Holland’s Self Directied Search For Vocational Planning. Yang mana dapat dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari kenyataan bahwa manusia di bidang pekerjaan yang samasering memiliki sifat yang mirip,ketertarikan dan kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Holland (1973) menggambarkan 6 dari jenis kepribadian bersama dengan lingkungan kerja mereka yang baik. Setelah mencocokan sejumlah kegiatan,ketertarikan dan perkiraan kemampuan anda sendiri, kalian menjumblahkan item untuk menemukan 3 jenis kepribadian yang paling menyerupai.kemudian pada pekerjaan yang terpisah penemu buklet, kalian mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan beberapa pekerjaan yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan Self-Directed ssearch lebih handal dan sedikit membantu untuk perencanaan ketertarikan jurusan.

IV.Kepuasan Kerja dan Penyesuaian diri dalam Pekerjaan
Howell dan Dipboye (1986) memandang kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaan.
Selanjutnya dibahas tiga model yang mencerminkan hubungan-hubungan yang berbeda antara sikap dan motivasi untuk performance secara efektif.
Pada model A, kondisi kerja mempengararuhi sikap tenaga kerja terhadap pekerjaan dan organisasi, dan sikap ini secara langsung mempengaruhi secara langsung besarnya upaya untuk melakukan pekerjaan. Pada model B,Sikap kerja merupakan akibat dari, dan bukan yang menetukan motivasi kerja dan unjuk kerja. Pada model C,mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan kausal langsung antara sikap kerja dan unjuk kerja. Sikap tidak menyebabkan timbulnya unjuk kerja tertentu.
Sikap kerja yang dibicarakan dalam model A,B, dan C mengungkapkan kepuasan kerja. Makin positif sikap kerjanya, makin besar kepuasan kerjanya.
Motivasi ( Effort), kemampuan, dan persepsi peran, menghasilkan unjuk kerja (performance)dan memperoleh imbalan ( reward). Imbalan dinilai apakah adil (perceived equittable reward), hasilnya menentukan besar kecilnya kepuasan kerja. Motivasi menetukan tinggi rendahnya unjuk kerja. Unjuk kerja menghasilkan imbalan ( dinilai adil atau tidak) yang menetukan tinggi rendahnya kepuasan kerja.
Chiselli dan Brown mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja :

    Kedudukan
    Pangkat Kerja
    Masalah Umur
    Jaminan finansial dan jaminan social
    Mutu Pengawasan

Harold E. Burt, mengemukakan pendapat tentang faktor-faktor yang ikut menentukan kepuasan kerja sebagai berikut :

    Faktor hubungan antar karyawan
    Faktor-faktor Individual
    Faktor-faktor luar

Pendapat Gilmer (1966) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja sebagai berikut :

a. Kesempatan untuk maju
b. Keamanan kerja
c. Gaji
d. Perusahaan dan manajemen
e. Pengawasan (Supervisi)
f. Faktor intrinsik dari pekerjaan
g. Kondisi kerja
h. Aspek sosial dalam pekerjaan
i. Komunikasi
j. Fasilitas

V.Bagaimana mengisi waktu luang dengan cara positif

Memang sangat sukar untuk menyisihkan waktu untuk beristirahat sejenak di dunia yang selalu terjaga ini. Namun perlu Anda ketahui juga bahwa seorang entrepreneur juga kadang harus meninggalkan pekerjaan sejenak agar keseimbangan kehidupannya terus terjaga. Abaikan kegiatan-kegiatan yang kurang penting dan lebih fokus pada pekerjaan dan kegiatan yang lebih bermakna bagi diri dan keluarga serta masyarakat sekitar.
Berikut
adalah cara menyisihkan waktu Anda untuk dapat menjaga produktivitas sebagai entrepreneur:


Ø  Susun jadwal yang jelas dan tegas: Perlakukan waktu luang seperti waktu bekerja: Jadwalkan dengan sengaja. Rencanakan waktu bersantai secara sengaja sebelumnya. Jauhkan pekerjaan dan hanya lakukan hal yang Anda benar-benar nikmati seperti bercengkerama dengan keluarga. Waktunya bisa 1 -2 hari saat Anda bisa benar-benar bebas dari pekerjaan. Dan jika bisa satu pekan penuh setiap tahun untuk bisa bersama orang-orang yang Anda kasihi dan benar-benar berinteraksi dengan mereka.
Ø  Matikan alat komunikasi Anda: Tinggalkan laptop di kantor atau rumah dan kunci di almari. Milikilah nomor ponsel terpisah, satu untuk pekerjaan dan satu lagi untuk pribadi. Tinggalkan ponsel yang berkenaan dengan pekerjaan di tas kerja Anda saat Anda datang dan tiba di rumah. Atau jika Anda ingin lebih ketat, masukkan saja ke kotak deposit atau brankas di hotel saat berada dalam liburan keluarga.
Ø  Ciptakan rutinitas: Berikan sinyal pada pikiran Anda bahwa sekarang waktunya untuk mulai bekerja
meninggalkan kerja atau melibatkan diri dalam kegiatan keluarga dengan menggunakan ritual untuk transisi dari satu jenis kegiatan ke kegiatan berikutnya. (*Akhlis)

B.Self Directed Changes

I.Cara Meningkatkan Kontrol Diri
1. Bekerjalah dengan Ikhlas. Yakinkan bahwa seluruh amalan baik akan mendapatkan pahala walau tidak enak untuk dikerjakan.

2. Kerjakan setiap aktifitas dengan penuh tanggung jawab, memiliki landasan nilai (vaIue) dan prinsip-prinsip yang kuat.

3. Milikilah kebiasaan menerima. Ini akan meningkatkan rasa memiliki.

4. Tingkatkan rasa tanggung jawab pribadi. Dengan itu, rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan problem umat akan tumbuh.

5. Miliki kebiasaan mempertahankan hak. Dengan cara mendorong sikap percaya diri untuk membela hak-hak kita yang hilang.

6. Milikilah kebiasaan hidup dengan tujuan. Tanpa tujuan yang kuat tak akan ada target dan kurang termotivasi untuk melakukan aktifitas yang baik sekalipun.

7. Memiliki integritas diri. Kekuatan utama bagi penyeru kebaikan terletak pada kekuatan integritas, yaitu kesatuan antara ucapan, statement tertulis dan tindakan kita.

II.Cara Menetapkan Suatu Tujuan
Dalam bukunya, Stephen R Covey mengatakan bahwa kebiasaan pertama dari orang yang efektif adalah proaktif. Ini berarti mereka bertanggung jawab atas hasil yang mereka peroleh dan melihat dirinya sebagai penentu dari nasib sendiri. Kebiasaan kedua adalah mereka memulai dengan tujuan akhir dalam pikiran, yang berarti mereka memutuskan apa yang ingin mereka capai. Mereka tahu bahwa mereka memiliki pilihan, bagaimanapun keadaannya. Mindset nya adalah “Saya bertanggung jawab atas diri saya, dan saya mempunyai pilihan.”

Komponen utama hidup yang memuaskan adalah visi-tahu apa yang anda inginkan-, perencanaan, dan pelaksanaan; layaknya tempat tujuan, peta, dan kendaraan. Target anda adalah tempat tujuan anda.

Bermimpilah sebesar- besarnya, visualisasikan pencapaian anda, dan bayangkan anda mencapai tujuan- tujuan tesebut. Lihatlah hari- hari yang akan anda jalani, perasaan anda, dan kepuasan anda. Segera tuliskan mimpi- mimpi tersebut. Anda bisa mengambil secangkir kopi dan memutar lagu favorit sembari kembali ke masa kanak- kanak memikirkan masa depan anda. Tuliskan sebanyak- banyaknya, karena anda akan menyeleksinya.


Setelah memiliki daftar impian anda (saya menuliskan lebih dari 100 impian!), kini saatnya membuat impian tersebut menjadi target atau tujuan anda. Target yang tercapai umumnya memiliki karakteristik berikut:

    S - Specific (atau Signifikan)

    M - Measurable (atau Dapat diukur)

    A - Attainable (atau Dapat dicapai)

    R - Relevant (atau Relevan)

    T - Time-bound (atau Memiliki batas waktu)

Contohnya, dibandingkan “Membeli rumah pertama”, akan lebih baik menuliskan “Membeli rumah minimalis 6-kamar dengan teras lapang dengan jarak maksimum 30 menit dari kantor, sebelum akhir tahun” . Tentunya target ini baru akan tercapai setelah ada persiapan yang matang.

Cobalah menuliskan target- target anda dengan kalimat aktif positif, seperti “Menguasai teknik jual-beli forex” dibandingkan “Tidak mengulangi kesalahan bodoh bermain forex”.  Setelah itu, tentukan prioritas dari setiap target, supaya anda dapat mencapainya satu-persatu, dimulai dari yang paling penting buat anda, tetapi membutuhkan paling sedikit sumber daya

III.Cara Menyusun Konsekuensi yang Efektif
Tips untuk Membantu Anda Membuat Keputusan yang Lebih Baik
Tetap fokus pada prioritas Anda: Dalam setiap pilihan yang kita miliki, ada godaan untuk fokus jangka pendek … untuk menghilangkan rasa frustrasi dan stres sehingga kita mungkin merasa lebih baik sekarang. Untuk membuat keputusan yang lebih baik, selalu mempertimbangkan prioritas tertinggi Anda … kehidupan yang Anda ingin membuat sendiri. Semakin jelas Anda tentang prioritas hidup Anda, semakin mudah bagi Anda untuk membuat keputusan yang melayani Anda dalam jangka panjang.
Luangkan waktu untuk memahami masalah. Semakin baik Anda memahami masalah yang Anda hadapi semakin besar kemungkinan Anda untuk membuat keputusan yang baik. Melakukan penelitian untuk memahami pilihan Anda, dan potensi konsekuensi dan kemudian tanpa rasa takut berkomitmen.
Berhenti berpegang pada jaminan. Beberapa orang, mereka yang memiliki kecenderungan perfeksionis khususnya, mengalami kesulitan membuat keputusan kecuali mereka telah mencapai titik kepastian mutlak tentang hasilnya. Jika tidak dapat mencapai perasaan kepastian, pikiran mereka berputar-putar dalam lingkaran lebih menganalisis masalah sampai mereka akhirnya menunda-nunda atau memang tidak mengambil tindakan. Ada beberapa hal dalam kehidupan yang datang dengan jaminan, dan perlu diingat … tidak membuat keputusan itu sendiri keputusan.
Hindari membuat keputusan brengsek. Meskipun keputusan tersebut sering cepat diakui sebagai kesalahan, biasanya setelah kerusakan terjadi. Jenis pengpengambilan keputusan sering dikaitkan dengan uang dan jangka pendek aliran adrenalin dari kesempatan untuk mengobati diri pada sesuatu yang khusus vs jangka panjang, meskipun pilihan yang kurang menarik. Tanyakan pada diri Anda bagaimana perasaan Anda tentang keputusan ini setahun dari sekarang. Bagaimana kalau lima tahun?
Membangun kepercayaan dalam pengambilan keputusan Anda. Salah satu kendala terbesar untuk pertumbuhan pribadi dan menjadi pembuat keputusan yang efektif adalah kebutuhan konstan untuk disetujui oleh orang lain. Sekali lagi, ini sering merupakan masalah harga diri. Persetujuan yang Anda perlukan adalah dalam diri Anda.
Meningkatkan standar pribadi Anda. Salah satu hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri adalah untuk meningkatkan standar pribadi Anda. Melakukan hal itu secara alami akan menghilangkan banyak keputusan kecil yang tidak penting yang mungkin mengganggu Anda setiap hari.
Belajar dari masa lalu. Beberapa orang tampaknya menderita masalah yang sama berulang-ulang. Alih-alih mengambil tanggung jawab atas keputusan yang mereka buat dalam proses dan gagal belajar dari pengalaman masa lalu, mereka menyalahkan ‘karma buruk’, ‘nasib’ atau sejumlah alasan lain untuk masalah mereka. Sekali lagi, ini sering merupakan masalah harga diri dan satu-satunya cara untuk secara efektif bergerak maju adalah menerima peranan seseorang dalam proses, mengidentifikasi apa yang belum berhasil di masa lalu dan mengapa, dan berkomitmen untuk membuat pilihan yang lebih baik di masa depan.
Jangan menyalahkan diri sendiri karena membuat keputusan ‘salah’. Tidak ada jaminan bahwa setiap keputusan yang Anda buat akan selalu memiliki hasil yang sempurna. Mengalahkan diri sendiri hanya membuat keputusan yang salah untuk menyebabkan Anda menebak keputusan masa depan dan merusak rasa percaya diri Anda

V.Proses Evaluasi
Secara garis besar, proses evaluasi terbagi menjadi di awal (pretest) dan diakhir (posttest).Pretest merupakan sebuah evaluasi yang diadakan untuk menguji konsep dan eksekusi yang direncanakan.Sedangkan, posttest merupakan evaluasi yang diadakan untuk melihat tercapainya tujuan dan dijadikan sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya.

Evaluasi dapat dilakukan di dalam atau diluar ruangan.Evaluasi yang diadakan di dalam ruangan pada umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan dijadikan sebagai kelompok percobaan. Kelemahannya, realisme dari metode ini kurang dapat diterapkan. Sementara, evaluasi yang diadakan di luar ruangan akan menggunakan metode penelitian lapangan dimana kelompok percobaan tetap dibiarkan menikmati kebebasan dari lingkungan sekitar.Realisme dari metode ini lebih dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian.